SALAM MARIA PENUH RAHMAT, TUHAN SERTAMU. TERPUJILAH ENGKAU DI ANTARA WANITA, DAN TERPUJILAH BUAH TUBUHMU YESUS. SANTA MARIA BUNDA ALLAH, DOAKANLAH KAMI ORANG YANG BERDOSA INI, SEKARANG DAN WAKTU KAMI MATI. AMIN.

JUBELIUM PAULUS

GEREJA INDUK PAROKI
MERAYAKAN JUBILEUM PAULUS DAN BULAN KITAB SUCI NASIONAL DENGAN MISA INKULTURATIF
(Sorang Tumanggor S.Ag / Majalh Warta Paroki)

Dalam rangka merayakan Jubileum Paulus dalam Bulan Kitab Suci Nasional, Gereja Induk Paroki mengadakan Misa Inkulturasi mulai dari minggu pertama bulan September sampai minggu pertama Oktober.


Minggu pertama September diisi dengan Misa dalam budaya Pakpak, Minggu kedua dengan misa dalam budaya Simalungun, Minggu ketiga dalam budaya Karo, Minggu keempat dalam budaya Toba, dan Minggu pertama Oktober dalam budaya Nasional yaitu Cina, Nias, Jawa, dan Flores.

Semua etnis tersebut merupakan perwakilan dari etnis umat yang ada di Gereja Induk Paroki.
Menarik dalam Misa Inkulturasi ini, semua lagu dan bahasa serta persembahan memakai gaya dan bahasa etnis yang bersangkutan. Etnis bersangkutan juga memakai pakaian adatnya. Sangat terasa antusias umat dan etnis bersangkutan mempersiapkan diri dan mengikuti acara demi acara.

Usai perayaan Misa, etnis bersangkutan beserta seluruh petugas liturgi mengadakan makan bersama sambil ramah-tamah dan bersilaturahmi yang merupakan swadaya dari etnis bersangkutan.
Dalam evaluasi, semua etnis merasa perlu untuk melanjutkan Misa Inkulturatif ini minimal dalam setiap Bulan Kitab Suci Nasional dan mereka berjanji akan membuat persiapan lebih matang dan terencana.

Pastor Antonius Manik, O. Carm dalam setiap pengantarnya menghimbau umat agar meneladani Santo Paulus setelah perjumpaannya dengan Kristus yang bangkit, ia berubah total dari penghianat, pelaku kekerasan kekristenan menjadi pelayan dan rasul Yesus Kristus ke segala penjuru bangsa. Paulus menjadi pencinta Kristus yang lembut dan rendah hati. Paulus berani menegaskan dirinya, “Bagi saya hidup ini berarti Kristus. Satu hal yang saya inginkan yakni memahami Kristus untuk dapat mengalami kekuatan kebangkitan-Nya agar saya dapat menderita bersama dengan Dia”. Bagi Paulus menjadi rasul berarti menjalani sebuah proses yang panjang, melibatkan seluruh hidup dengan segala kesalahan, cobaan dan tantangan tersendiri. Paulus yakin bahwa kekuatan Kristus yang bangkit terus menyertainya.

Pastor Anton mengajak kita lewat Misa Inkulturatif dalam rangka Jubileum Paulus dan Bulan Kitab Suci Nasional ini, agar membaharui semangat dan menyadari bahwa tugas pokok sebagai orang Kristen: “Mewartakan Injil Tuhan”. Cinta Kristus mendesak kita untuk menjadi pewarta Injil-Nya. Tugas ini tak pernah selesai. Kita selalu menjadi pemula, memulai baru dari awal, membarui pelayanan dan pewartaan kita. Kita yakin Tuhan terus membimbing kita. Semoga pengalaman Damsyik Paulus menjadi pengalaman kita. Mari kita membiarkan Roh Kudus mengubah kita menjadi pelayan dan rasul bagi semua etnis, suku, dan bagi semua orang. Kiranya seperti Rasul Paulus kita pun berani berkata kepada orang-orang yang nyaris putus asa: Kristus adalah harapan kita satu-satunya!.

1 komentar:

Gambar dan cerita Inkulturasinya menarik sekali, salam dan selamat berkunjung ke web kami di
www.ebookkristen.plusadvisor.com

Posting Komentar

VISITOR

free counters

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites