SALAM MARIA PENUH RAHMAT, TUHAN SERTAMU. TERPUJILAH ENGKAU DI ANTARA WANITA, DAN TERPUJILAH BUAH TUBUHMU YESUS. SANTA MARIA BUNDA ALLAH, DOAKANLAH KAMI ORANG YANG BERDOSA INI, SEKARANG DAN WAKTU KAMI MATI. AMIN.

DEVOSI KEPADA BUNDA MARIA

ORANG BATAK DAN DEVOSI
Banyak orang mengatakan bahwa orang Batak tidak punya jiwa berdevosi, juga kepada Maria. Ada berbagai alasan yang diberikan atas pendapat tersebut; misalnya: Ada berapa banyak Gua Maria atau tempat Ziarah yang ada di Sumatera Utara ini? Tentu tidak seperti di jawa dan di tempat-tempat lain yang jumlahnya sangat banyak. Kalaupun ada tempat Ziarah, berapa banyak umat katolik yang berziarah ke sana? Tentu tidak sperti di tempat-tempat lain yang selalu dipadati para peziarah. Kalaupun di SuMut ada, misalnya di Maria Velankani di Tanjung Selamat Medan, di Taman Wisata Iman Sidikalang, tapi tidak orang yang sungguh-sungguh pergi ke sana untuk berziarah / berdevosi, umumnya ke sana untuk jalan-jalan saja.
Contoh juga di paroki kita di Sidikalang, ada Gua Maria yang sangat indah dan menelan biaya ratusan juta untuk membangunnya. Namun berapa umat yang menggunakannya sungguh-sungguh?
Mungkin data itu boleh benar, tetapi tentu bukan berarti dalam diri orang Batak tidak ada Jiwa Devosi (penghormatan kepada yang ILAHI dan orang-orang kudus). Justru orang Batak punya Religiositas yang sangat besar, sehingga dari dalam diri dan budaya Batak jiwa berdevosi itu punya potensi yang sangat besar pula. Ini sebenarnya menjadi suatu salah satu jalan bagi Gereja Katolik untuk masuk dalam budaya orang Batak. Orang katolik di sumatera Utara juga punya Devosi kepada Bunda Maria, hanya memang kurang ditampakkan mengingat hidup dalam lingkungan hidupnya yang mayoritas Protestan yang mana penghormatan Katolik kepada Maria sudah menjadi tantangan iman. Karena bagi Protestan, menghormati Maria dianggap suatu ‘pengilahian’ manusia selain Allah, karena Tuhan Allah yang Ilahai dan harus disembah. Paham orang Protestan itu jelas keliru. Katolik bukan mengilahikan Maria, bukan menyembah, tetapi menghormatinya sebagai Ibu Tuhan, perantara kehadiran keselamatan Allah, menghormati Maria sebagai teladan iman. Banyak lagi jawaban Katolik yang sebenarnya bisa dipakai untuk menjawbai ‘keberatan’ pihak protestan. Tapi kenyataannya BANYAK UMAT KATOLIK TIDAK MENCOBA MENCARI TAHU ajaran Katolik sehubungan dengan hal tersebut. Mungkin karena hal itulah salah satu penyebap bahwa umat Katolik khususnya Batak kurang tampak dalam devosinya kepada Maria.
Akan tetapi pada hari Senin 25 Mei 2009 sembilan, di paroki kita ada suatu peristiwa yang sangat luar bisa, yakni lingkungan MARIA RATU DAMAI - Sidikalang, mengadakan Devosi kepada Maria yang menjadi pelindung lingkungan mereka. Lingkungan ini mengadakan PERARAKAN BUNDA MARIA mulai dari jalan Boang menuju Gua Maria yang ada di Gereja Paroki. Di Gua Maria ditutup dengan misa penutup olah P. Antonius Manik O.Carm dan dan juga diakhiri dengan makan laffet bersama. Ini merupakan suatu peristiwa iman yang luar biasa. Kegiatan itu diikuti dengan banyak umat lingkungan Maria Ratu Damai, juga lingkungan lain. Allah sungguh berperan dalam kegiatan tersebut.
Perarakan dimulai pukul 7 malam, Patung Munda Maria diarak di atas kendaraan pik up, sedangkan umat berjalan di belakang patung bunda maria dengan memang lilin di tangan. Peserta dengan penuh keyakinan berarak sambil mendaraskan nyanyian dan doa Rosario. Saat perarakan hingga awal Ekaristi lampu di Dairi Padam. Namun dengan padamnya lampu justru menambah keagungan kegiatan tersebut. Di sepanjang jalan yang dilalui, semua orang melihat dan pasti mereka terkagum-kagum. Pandangan orang banyak yang dilalui, yang tentunya mereka Protestan, tidak membuat mereka merasa terganggu. Dalam hal ini Perarakan Patung Bunda Maria, bukan untuk show tetapi penghayatan iman kepada Yesus lewat devosi kepada ibu-Nya Maria. Dengan kegiatan tersebut, umat seakan berkata, “Ini kami Katolik yang menghormati Maria”.
PROFICIAT bagi Pengurus dan Lingkungan MARIA RATU DAMAI. Mungkin baru ini pertama kali di lakukan di paroki Sidkalang. Ini menjadi suatu bukani tidak benar opini yang mengatakan bahwa orang Batak tidak punya jiwa Devosi juga kepada Maria. Orang banyak sangat mempunyai Devosi, hanya kurang berani menghayatinya.
Semoga apa yang mereka lakukan menjadi dorongan bagi yang lain, juga umat separoki agar berani menghayati iman Katoliknya dan Devosi kepada Maria.

1 komentar:

KEreN....
Moga tEtap bRkeLanjuTAn N mKin mANtap aCara N iMan na.
Btw, Yg tRbaru Lom diTErbitKn ya.
YAng Ada pAwai na.

TerbiTkn Donk.

Posting Komentar

VISITOR

free counters

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites